Gambar Sampul IPS · BAB 2 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL
IPS · BAB 2 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL
Mukminan, Endang Mulyani, Supardi dkk

24/08/2021 14:42:31

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Ilmu Pengetahuan Sosial

79

Bab II

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP

KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN

PETA KONSEP

Mobilitas Sosial

Pluralitas

Konflik dan

Integrasi

Pengaruh Interaksi

Sosial terhadap

Kehidupan Sosial

dan Kebangsaan

1.

Pengertian Mobilitas Sosial

2.

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial

3.

Faktor

-faktor Pendorong dan

Penghambat Mobilitas Sosial

4.

Saluran-saluran Mobilitas Sosial

5.

Dampak Mobilitas Sosial

1.

Perbedaan

Agama

2.

Perbedaan Budaya

3.

Perbedaan Suku Bangsa

4.

Kualitas Penduduk dan

Per

gerakan Nasional

5.

Perbedaan Pekerjaan

6.

Potensi Pluralitas Masyarakat

Indonesia

1.

Konflik dalam Kehidupan Sosial

2.

Integrasi Sosial

80 Kelas VIII SMP/MTs

Kalian perhatikan keragaman masyarakat Indonesia pada gambar di atas!

Keragaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa

Indonesia. Keragaman masyarakat Indonesia melahirkan berbagai kebudayaan yang

memiliki nilai sangat tinggi. Interaksi masyarakat yang beragam melahirkan berbagai

inovasi budaya yang menarik.

Keragaman masyarakat Indonesia bukan hanya dalam hal etnis, tetapi juga

faktor-faktor lain seperti agama, budaya, kegiatan ekonomi, dan sebagainya. Dalam

kehidupan sehari-hari, kalian menemukan masyarakat Indonesia yang memiliki

keragaman profesi atau pekerjaan seperti buruh dan majikan, staf dan pimpinan,

guru dan kepala sekolah. Interaksi dalam masyarakat antara lain menghasilkan

kesepakatan yang tertulis maupun tidak tertulis untuk menempatkan seseorang pada

posisi yang sesuai peranannya. Pekerjaan dapat terbentuk oleh adanya kesepakatan

dalam masyarakat. Setiap aspek kehidupan diisi dengan banyak variasi pekerjaan

yang berbeda-beda.

Kalian akan mempelajari bagaimana terjadinya mobilitas sosial masyarakat

Indonesia. Mobilitas masyarakat Indonesia yang sangat dinamis merupakan

pendorong terjadinya keragaman. Keragaman atau pluralitas merupakan keunggulan

bangsa Indonesia. Namun demikian, bangsa Indonesia harus waspada terhadap

terjadinya konflik. Karena itu, bangsa Indonesia harus berusaha menyelesaikan

berbagai konflik sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

Sumber: http://www.ketikketik.com/insidental/lomba-opini-hut-ri-ke-69/2014/08/11/bersatu-kita-teguh-bercerai-

kita-runtuh.html

Gambar 2.1 Kegaraman masyarakat Indonesia

Ilmu Pengetahuan Sosial

81

Setelah mempelajari uraian pada tema ini, kalian diharapkan mampu:

1. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap mobilitas sosial.

2. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pluralitas.

3. Menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap integrasi dan konflik.

A.

Mobilitas Sosial

1.

Pengertian Mobilitas Sosial

Simaklah terlebih dahulu kisah singkat berikut ini.

Kesuksesan Mas’oed

Sebagai seorang anak petani miskin, Mas’oed berusaha untuk memperbaiki

taraf kehidupan keluarganya. Orangtuanya hanya mampu menyekolahkan

dia sampai tingkat SMP. Walaupun demikian, Mas’oed tetap bercita-cita

melanjutkan sekoleh ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 1980, pergilah

Mas’oed ke kota, bersama temannya. Di kota mereka berjualan koran di waktu

pagi dan berangkat sekolah pada waktu siang.

Dari hasil penjualan koran, Mas’oed membiayai sekolahnya, bahkan

sampai kuliah di perguruan tinggi. Kuliah di perguruan tinggi membuat

Mas’oed semakin memiliki pengetahuan luas tentang usaha bisnis. Mas’oed

tidak lagi berjualan koran di pinggir lampu merah. Dia membuka kios koran

dan majalah. Usaha as’oed terus mengalami kemajuan, hingga berkembang

menjadi toko buku yang laris.

Kini, Mas’oed memiliki 4 cabang toko buku yang memperkerjakan lebih

dari 200 pekerja. Mas’oed yang masa lalunya anak petani miskin, kini telah

menjadi pengusaha terpandang di kotanya. Keberhasilan Mas’oed tidak lepas

dari usahanya yang gigih.

Perhatikan cerita keberhasilan Mas’oed di atas. Apabila kondisi ekonomi

keluargamu sama dengan Mas’oed, mudah-mudahan kisah Mas’oed dapat

menginspirasi. Seandainya kalian saat ini lebih baik kondisinya dibandingkan

saat Mas’oed di SMP, kalian tentu harus jauh lebih sukses dari Mas’oed. Kisah

keberhasilan Mas’oed pada teks di atas merupakan salah satu contoh mobilitas sosial.

Tujuan

82 Kelas VIII SMP/MTs

Perhatikan gambar seorang direktur dan bawahannya pada gambar di atas.

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana seseorang dapat menjadi direktur

perusahaan? Apakah kalian pernah bercita-cita menjadi direktur perusahaan? Apakah

staf atau bawahan direktur perusahaan dapat menjadi direktur. Menjadi direktur

perusahaan itu tidak mudah. Ada beragam cara untuk menjadi seorang direktur.

Salah satu cara yang paling mudah adalah merintis karier sebagai karyawan biasa,

menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya sehingga mencapai prestasi

dan promosi, dan pada akhirnya menduduki jabatan direktur. Seorang karyawan yang

berprestasi hingga menduduki jabatan direktur merupakan contoh mobilitas sosial.

Setelah kalian memperhatikan contoh mobilitas sosial pada dua kasus di atas, tentu

kalian memiliki sejumlah pertanyaan: Apa yang dimaksud mobilitas sosial? Mengapa

terjadi mobilitas sosial? Apa saja yang tergolong mobilitas sosial? Bagaimana

keuntungan dan kerugian terjadinya mobilitas sosial? Untuk menjawab beberapa

pertanyaan tersebut, kalian dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Mobilitas berasal dari bahasa latin

mobilis,

yang berarti mudah dipindahkan

atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata

sosial

pada istilah

tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok

sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang

dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan

kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi

maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa

mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.

Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat kita, misalnya

seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan

menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang; seorang anak pengusaha

Sumber: https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm

Gambar 2.2 Seorang direktur sedang mengadakan pertemuan dengan staf

atau bawahannya.

Ilmu Pengetahuan Sosial

83

ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil, lalu membuka usaha lain, namun gagal

dan akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata

bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Mobilitas

sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah.

Mobilitas sosial menurut para ahli:

Paul B. Horton: mobilitas

sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu

kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu

ke strata yang lainnya.

Kimball

Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak

dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi

suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar

individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya.

Anthony Giddens: mobilitas

sosial menunjuk pada gerakan dari orang per

orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial

ekonomi yang berbeda.

Horton &

Hunt: mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu

kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

Tugas Individu

1.

Carilah 6 orang tetanggamu

yang mengalami mobilitas sosial seperti

materi yang kalian pelajari!

2.

T

uliskan secara singkat proses mobilitas sosial yang terjadi pada orang

tersebut!

3.

T

uliskan faktor-faktor apa yang menyebabkan mereka mengalami

mobilitas sosial!

4.

T

uliskan hasil identifikasimu pada kertas folio bergaris.

Wawasan

Aktivitas Individu

84 Kelas VIII SMP/MTs

2.

Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Kalian telah mempelajari pengertian mobilitas sosial dan menemukan berbagai

contoh mobilitas sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu. Untuk

memperdalam pemahamanmu tentang mobilitas sosial, kalian dapat mempelajari

berbagai bentuk mobilitas sosial. Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan

atas mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal.

Mobilitas sosial positif/naik yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih

mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Mobilitas

sosial negatif/turun yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat

tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih buruk

Untuk memahami kedua bentuk mobilitas sosial tersebut, perhatikan kasus di

bawah ini!

Kasus 1

.

Bu Damaris Mendila adalah seorang

guru di salah satu sekolah di Provinsi Papua.

Sebagai guru IPS, Bu Damaris Mendila

menjalankan tugas dengan baik. Bukan

hanya mengajar saja, Bu Damaris Mendila

juga melaksanakan administrasi dengan

penuh tanggung jawab. Berbagai kegiatan

sekolah yang menjadi tanggung jawabnya

dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai

prestasinya, Bu Damaris Mendila diangkat

menjadi kepala sekolah. Gerak sosial

dari seorang guru menjadi kepala sekolah

atau naik jabatan pada kasus Bu Damaris

Mendila merupakan salah satu bentuk

mobilitas sosial vertikal.

Kasus 2.

Pak Gayus adalah seorang anak

pengusaha yang memiliki usaha

perkebunan teh di beberapa tempat di

Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan

usaha dengan membuka usaha baru, yakni

bisnis pertambangan. Namun, usaha

pertambangan Pak Gayus tidak berhasil

berkembang. Bahkan usaha perkebunannya

terus merugi hingga akhirnya mengalami

Sumber:http://www.rep-am.com/arti-

cles/2014/10/30/news

Gambar 2.3 Seorang kepala sekolah biasanya

diangkat karena prestasinya sebagai guru yang

baik.

Sumber: http://pernikdunia.com/alam/gambar-

kebun-teh

Gambar 2.4 Seorang pemilik perkebunan teh

yang besar dan kaya, karena bangkrut dapat

menjadi penjual minuman teh pada warung kecil

Ilmu Pengetahuan Sosial

85

kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni menjadi

agen penjualan teh. Gerak sosial Pak Gayus yang mengalami penurunan pada kasus

ini juga merupakan contoh mobilitas sosial vertikal.

Kasus 3.

Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa Timur yang sudah

8 tahun menjabat. Dinas pendidikan memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah lain dan

tetap menjabat sebagai kepala sekolah. Gerak sosial yang dialami Pak Zaenuri juga

merupakan contoh bentuk mobilitas sosial horizontal.

Tugas Kelompok:

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.

2.

Berdasarkan bacaan

pada kasus 1, kasus 2, dan kasus 3, diskusikan

pertanyaan di bawah ini:

a. Jelaskan perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

b. Tuliskan 3 contoh lain mobilitas vertikal dan horizontal.

3.

Bandingkan hasil diskusi kelompokmu dengan kelompok yang lain.

4.

Simpulkan

kembali hasil diskusimu setelah membandingkan hasilnya

dengan kelompok lain.

Uraian berikut ini membantumu untuk mendefinisikan pengertian mobilitas

vertikal dan mobilitas horizontal.

a.

Mobilitas V

ertikal

Apakah yang dimaksud mobilitas sosial vertikal? Mobilitas sosial vertikal adalah

perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan

sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (

social

climbing

) maupun turun ke tingkat lebih rendah (

social sinking

).

1) Mobilitas Vertikal ke Atas (

Social Climbing

)

Social climbing

adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status

atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status

sosial yang lebih tinggi. Seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik

Aktivitas Kelompok

86 Kelas VIII SMP/MTs

kemudian berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu

perusahaan merupakan contoh mobilitas sosial jenis ini. Bentuk

social climbing

lain

misalnya terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial

yang sudah ada.

Kisah Bu Damaris dalam contoh bacaan Kasus 1 merupakan contoh mobilitas

sosial ke atas.

2) Mobilitas Vertikal ke Bawah (

Social sinking

)

Social sinking

merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.

Proses

social sinking

sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena

ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Contoh, seorang pegawai diturunkan

pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa. Contoh

bacaan Kasus 2, yaitu kejadian yang menimpa Pak Gayus, merupakan contoh

social

sinking

dalam kehidupan sehari-hari.

Social sinking

dapat terjadi karena berhalangan

melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.

Social

sinking

, merupakan pergerakan atau perubahan status sosial dari atas ke bawah.

Sumber: http://www.aktual.com/pelantikan-menteri-baru-kabinet-kerja/

Gambar 2.5 Menteri yang dilantik Presiden mengalami mobilitas sosial ke atas

Sumber: http://www.profilpedia.com/2014/05/biografi-bj-habibie-sang-presiden-ke-3.html

Gambar 2.6 B.J. Habibie setelah tidak menjadi presiden dapat mengalami mobilitas sosial ke bawah

Ilmu Pengetahuan Sosial

87

1.

Perhatikan orang-orang yang tinggal di lingkungan tempat tinggalmu.

2.

Carilah

contoh terjadinya

social climbing

dan

social sinking

pada orang-

orang yang kalian ketahui. Masing-masing 5 (lima) contoh.

3.

T

ukarkan hasil pekerjaanmu dengan temanmu.

No

Nama

Social Climbing/Social Sinking

1

Pandu

Seorang karyawan menjadi pimpinan cabang perusahaan

2

.....

3

.....

4

.....

.....

b.

Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok

orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan

individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok

sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan

dalam derajat kedudukan seseorang.

Contoh bacaan Kasus 3, yaitu kejadian yang menimpa Pak Zaenuri, merupakan

contoh mobilitas horizontal. Pak Zaenuri pindah ke sekolah lain, namun tetap dalam

jabatan sebagai kepala sekolah. Kalian dapat menemukan contoh lain mobilitas sosial

horizontal di lingkungan tempat tinggalmu.

Sumber: http://nova.id/Karier/

Gambar 2.7 Kepala perusahaan biasa memindah tugaskan karyawan untuk memperluas perusahaan .

Aktivitas Individu

88 Kelas VIII SMP/MTs

Tugas Individu

1.

Perhatikan orang-orang yang tinggal di lingkungan tempat tinggalmu.

2.

Carilah contoh terjadinya

mobilitas horizontal pada orang-orang yang

kalian ketahui. Masing-masing 5 (lima) contoh.

3.

T

ukarkan hasil pekerjaanmu dengan temanmu.

No

Nama

Kejadian

1

Mulyani

Seorang pimpinan cabang bank pindah ke cabang

yang lain

2

.............

3

.............

4

.............

Setelah kalian mempelajari pengertian dan contoh-contoh mobilitas vertikal dan

horizontal, kalian tentu memperoleh pelajaran penting bagaimana gerak kehidupan

manusia. Ibarat roda yang berputar, manusia tidak selamanya menduduki jabatan

yang tinggi. Karena itulah, manusia harus mampu menjaga dirinya dengan baik

apabila telah memperoleh kedudukan yang lebih tinggi. Manusia harus sadar bahwa

kedudukan tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik.

Bagaimana apabila saat ini sedang berada di lapisan sosial paling bawah? Orang

yang merasa dirinya berada di lapisan paling bawah, tidak perlu berkecil hati, asalkan

tetap berusaha dengan tekun. Sikap pantang menyerah merupakan kunci keberhasilan

meraih cita-cita.

3.

Faktor

-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Kalian mungkin bertanya, mengapa terjadi mobilitas sosial? Apakah mobilitas

selalu terjadi dalam masyarakat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalian perlu

mempelajari faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial.

Dalam setiap masyarakat, kecenderungan mengalami mobilitas sosial berbeda-

beda. Ada masyarakat yang dengan cepat dan mudah mengalami mobilitas sosial,

tetapi ada pula masyarakat yang cenderung sulit mengalami mobilitas sosial.

Mengapa demikian?

Aktivitas Individu

Ilmu Pengetahuan Sosial

89

Terdapat beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:

a.

Faktor

Struktural

Kalian tentu mengenal semua presiden yang pernah memerintah Republik

Indonesia, seperti Sukarno, Suharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati,

Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Ketujuh tokoh Indonesia

tersebut berhasil mencapai status sosial yang tinggi berkat sistem demokrasi

yang berlaku dalam politik di Indonesia. Dengan sistem demokrasi, setiap

warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang

tinggi. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan, tetapi

pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin. Rakyat biasa

sebagaimana ketujuh tokoh di atas menjadi

presiden bukan karena mereka keturunan

presiden, tetapi dipilih oleh rakyat. Hal ini

tentu berbeda dengan sistem pemerintahan

kerajaan di mana pengganti raja adalah

keturunan sang raja sendiri.

Struktur masyarakat Indonesia sangat

terbuka. Orang miskin dapat mengalami

mobilitas sosial setinggi-tingginya,

bahkan menjadi presiden. Apabila kalian

merupakan anak dari keluarga kurang

Sumber: http://ericopieter.blogspot.co.id/2015/03/beberapa-fakta-presiden-dan-wakil.html

Gambar 2.8 Presiden yang pernah memimpin Republik Indonesia.

Sumber: http://saddamstratasosial.blogspot.co.id/

Gambar 2.9 Sistem kasta di India yang

menyulitkan mobilitas sosial.

90 Kelas VIII SMP/MTs

mampu, jangan berkecil hati. Banyak contoh tokoh Indonesia yang berasal dari

keluarga miskin. Kalian tetap dapat mengejar cita-cita setinggi-tingginya karena

mobilitas sosial masyarakat Indonesia bukan berdasarkan keturunan melainkan

prestasi. Memang keturunan memiliki peran penting dalam perjuangan mobilitas

sosial. Anak orang kaya mudah untuk memperoleh modal usaha dibandingkan

anak orang miskin. Namun, pada masa sekarang, banyak orang miskin yang

menjadi kaya karena kegigihannya dalam berusaha. Demikian halnya banyak

kasus orang kaya tiba-tiba miskin karena terlena dengan kekayaannya, lantas

menjadi santai menjalani hidup.

b.

Faktor

Individu

Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif

setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas.

Hal ini disebabkan keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku

individu tersebut. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang

sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang

diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen dalam hidup. Kalian

dapat menemukan berbagai contoh perbedaan individu orang-orang di sekitar

tempat tinggalmu, yang memengaruhi peluang mereka mengalami mobilitas

sosial ke atas.

Dari Pemungut Bola Menjadi Pengusaha Sukses

Monang pengusaha “Rumah Barbie”, miniatur rumah yang biasa

digunakan anak-anak untuk boneka Barbie. Usaha lelaki asal Medan ini

berhasil menembus beberapa pasar di kota-kota besar di Indoensia.

Monang merupakan salah satu

contoh difabel yang sukses. Ia yang

hanya memiliki satu kaki memulai usaha

dengan penuh kerja keras. Beberapa kali

ia gagal, namun selalu punya semangat

untuk bangun kembali. Sebelum menjadi

pengusaha, ia lebih dulu berkarir sebagai

atlet difabel, lalu mejadi pemungut bola

di lapangan tenis.

Monang pernah berjuang menjadi atlet difabel hingga akhirnya menjadi

pengusaha rumah boneka. Kini Monang memiliki 5 (lima) pekerja dan

usahanya semakin sukses. Kegigihan Monang perlu ditiru. Walaupun hanya

memiliki satu kaki, Monang pantang menyerah hingga mencapai keberhasilan.

Sumber: https://abriantonugraha.wordpress.com/2012/10/29/10-orang-pengusaha-cacat-yang-sukses/

Inspirasi

Ilmu Pengetahuan Sosial

91

c.

Faktor

Sosial

Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan. Ketidakpuasan akan status

sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Setiap manusia

dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan,

tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan

kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya

sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi.

Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu. Orangtuamu juga selalu

berpesan supaya kalian belajar giat. Mereka berharap, suatu saat kalian lebih

berhasil dari orangtuamu.

d.

Faktor

Ekonomi

Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial.

Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan

mobilitas sosial. Kalian dapat memperhatikan berbagai fenomena masyarakat

di sekeliling kita. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih

mudah melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka

mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini

tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan

kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami

kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan

kebutuhan primer.

e.

Faktor

Politik

Bangsa Indonesia patut bersyukur

karena memiliki stabilitas politik yang baik.

Kondisi negara aman dan damai sehingga

para pemimpin dapat menjalankan roda

pembangunan dengan baik. Semua rakyat

berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi

ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia

pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut,

situasi politik dalam negeri tidak menentu.

Belanda masih berusaha menguasai

Indonesia sehingga memilih perang baru.

Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang

membuat pemerintah lebih sibuk mengurus

keamanan negara daripada meningkatkan

perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi

mobilitas sosial warga negara.

Sumber: http://goingtopplay.blogspot.

co.id/2014/04/masa-revolusi-fisik-1945-1950.

html

Gambar 2.10 Situasi perang zaman revolusi

kemerdekaan.

92 Kelas VIII SMP/MTs

f.

Kemudahan dalam

Akses Pendidikan

Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang

untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya.

Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan

orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status

karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.

Pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya,

masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Jangankan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, membaca saja sebagian besar rakyat Indonesia tidak

bisa. Penduduk Indonesia yang dapat membaca dan menulis pada akhir masa

penjajahan Jepang tidak lebih dari 10%.

Kalian dapat memperkirakan, pada masa

penjajahan Belanda, jumlah buta huruf

di Indonesia tentu jauh lebih besar.

Bagaimana dengan pendidikan di

Indonesia pada masa sekarang? Kalian

patut bersyukur karena rakyat Indonesia

memiliki kesempatan yang sama dalam

mengakses pendidikan. Apabila kalian

menginginkan pendidikan setinggi-

tingginya, negara telah menyediakan

berbagai kemudahan. Untuk pendidikan

SD dan SMP, negara telah membebaskan

biaya dasar pendidikan. Walaupun

demikian, tentu bukan pendidikan gratis. Sebab, kalau ingin mutu sekolah

semakin baik, tentu diperlukan biaya yang tinggi juga. Untuk pendidikan tingkat

menengah, beberapa daerah juga telah membebaskan biaya pendidikan. Apabila

masih terjadi kesulitan, pemerintah dan swasta memberikan banyak beasiswa.

Bagaimana dengan pendidikan di perguruan tinggi? Selain berbagai beasiswa

yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi dan mahasiswa miskin selama

menempuh pendidikan, pemerintah juga menyediakan beasiswa yang diberikan

pada saat mahasiswa mendaftar di perguruan tinggi. Beasiswa yang diluncurkan

sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudoyono tersebut bernama BIDIKMISI

(Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi). Apabila merasa berasal dari

keluarga kurang mampu, kalian dapat mendaftarkan diri di perguruan tinggi

dengan dukungan beasiswa BIDIKMISI. Semua biaya kuliah dan biaya hidup

selama studi akan ditanggung negara.

Sumber: http://flashnetku.blogspot.co.id

Gambar 2.11 Suasana pendidikan zaman

penjajahan yang serba terbatas.

Ilmu Pengetahuan Sosial

93

1.

Carilah

buku biografi orang sukses di perpustakaan sekolah atau

lainnya.

2.

Bacalah buku tersebut, kemudian ceritakan kembali secara singkat:

a.

Siapa orang sukses yang kalian baca?

b.

Bagaimana cerita orang tersebut sebelum sukses?

c.

Bagaimana usaha orang tersebut untuk sukses?

d.

Apakah orang tersebut dalam berusaha selalu berhasil, atau pernah

juga mengalami kegagalan?

e.

Bagaimana hambatan orang tersebut untuk menjadi sukses?

f.

Bagaimana

kegiatan sosial orang tersebut setelah menjadi orang

sukses?

3.

T

ukarkan hasil ringkasanmu dengan 2 (dua) orang temanmu.

Selain memahami berbagai faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial,

kalian juga perlu memahami berbagai faktor penghambat mobilitas sosial. Beberapa

faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang telah kalian pelajari di atas pada

dasarnya juga merupakan faktor penghambat mobilitas sosial apabila kondisinya

dibalik. Sebagai contoh, pendidikan akan menjadi pendorong mobilitas sosial apabila

sistem pendidikan bersifat terbuka masih seperti di Indonesia pada masa sekarang.

Apabila sistem pendidikan seperti pada masa penjajahan, mobilitas sosial masyarakat

pasti terhambat.

Beberapa faktor penghambat mobilitas sosial adalah sebagai berikut.

a.

Kemiskinan

Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin,

mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab

kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan

rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat

kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas.

Aktivitas Individu

94 Kelas VIII SMP/MTs

Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal ini

menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Karena itulah, pemerintah berusaha

mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan hilangnya

kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai

fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas.

b.

Diskriminasi

Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bang,

suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah

Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia.

Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang

kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini

tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.

4.

Saluran-saluran Mobilitas Sosial

Kalian tentu berpikir, bagaimana caranya agar mobilitas sosial itu terjadi? Setiap

orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau instansi tempat ia

sedang berkarya. Sebagai contoh, bagi seorang guru yang sedang bertugas di lembaga

pendidikan, ia dapat mewujudkan mobilitas sosial di lembaga pendidikan tersebut.

Seorang politikus di partai politik dapat melakukan mobilitas sosial di partai politik

yang ia ikuti.

Berikut ini merupakan contoh saluran-saluran mobilitas sosial.

a.

Pendidikan

Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan

karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga

pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal

ke atas, bahkan dianggap sebagai

social elevator

(perangkat) yang mengangkat

seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan

memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang

lebih tinggi. Contoh, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah

sampai jenjang perguruan tinggi. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang

dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah ia berhasil menjadi

pedagang, secara otomatis status sosialnya juga meningkat.

Ilmu Pengetahuan Sosial

95

b.

Organisasi Politik

Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari

tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia

pertama Ir Sukarno. Ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia, Sukarno

tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya,

Sukarno semakin dikenal rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, Sukarno

dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam mobilitas sosial. Keberhasilan

pergerakan nasional bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah tidak lepas

dari peran penting pendidikan. Kalian ingat bagaimana organisasi pergerakan

nasional pertama Budi Utomo berdiri, yang dipelopori oleh para cerdik

cendikia atau mahasiswa kedokteran STOVIA.

Berdirinya Budi Utomo dan berbagai organisasi sosial politik lainnya terjadi

berkat peran pendidikan. Dapat dikatakan bahwa pendidikan telah mendorong

mobilitas bangsa Indonesia dari kelompok yang diperintah, kemudian

memerintah sendiri. Apabila kalian ingin melakukan mobilitas sosial ke atas,

belajarlah dengan baik dan kerjarlah ilmu setinggi-tingginya.

Sumber: http://calebkrisman3.blogspot.co.id/

Gambar 2.12 Berbagai partai politik yang berkembang di Indonesia saat ini merupakan salah satu

saluran mobilitas sosial.

Wawasan

96 Kelas VIII SMP/MTs

Seorang angota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi

kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam

partainya sampai akhirnya menjadi anggota dewan legislatif. Kalian dapat

menemukan berbagai contoh perjuangan orang-orang di partai politik di sekitar

tempat tinggalmu.

c.

Organisasi Ekonomi

Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa

umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai

mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha.

Kalian tentu memiliki koperasi di sekolahmu. Apa tujuan didirikan organisasi

koperasi? Tentu untuk menyejahterakan anggotanya. Karena itu, koperasi akan

melayani kebutuhan anggotanya. Koperasi sekolah tentu akan mengutamakan

pelayanan terhadap para peserta didik. Demikian juga halnya dengan koperasi

pasar, petani, nelayan, dan sebagainya. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan

anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan

keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya.

d.

Organisasi Pr

ofesi

Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran

mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan

Dokter Indonesia (IDI), Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan

organisasi profesi lainnya. Kalian dapat menemukan berbagai organisasi profesi

yang ada di Indonesia.

Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas

vertikal? Karena organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang

memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat

memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan

Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru

dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan

pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan

guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga

kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan.

5.

Dampak Mobilitas Sosial

Apakah dampak terjadinya mobilitas sosial? Apabila semua mobilitas sosial

bersifat ke atas (

social climbing

), tentu semua orang akan merasa senang. Akan

tetapi, selalu ada 3 (tiga) kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas,

dan ke samping. Karena itulah, kalian perlu memahami bahwa dampak terjadinya

mobilitas sosial bersifat positif dan negatif.

Ilmu Pengetahuan Sosial

97

Apakah dampak positif terjadinya mobilitas sosial? Berikut ini beberapa dampak

positif terjadinya mobilitas sosial.

a.

Mendor

ong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain

menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai

bidang. Kalian dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah

kemerdekaan. Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-

cita menjadi camat, bupati, atau gubernur. Hal ini karena tidak adanya kesempatan

untuk itu. Bagaimana dengan sekarang? Banyak rakyat kecil kemudian berhasil

menjadi pemimpin di berbagai bidang.

b.

Memper

cepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat

ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia sedang mengalami perubahan dari

masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi

jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu

peningkatan kualitas pendidikan.

Keberhasilan mobilitas sosial di Indonesia berarti membuat orang Indonesia

memiliki kedudukan terhormat. Cerdik cendekia yang semakin banyak secara

langsung mendorong terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat. Perubahan

yang mudah dilihat, misalnya, pada masyarakat desa. Penduduk yang berhasil

melakukan mobilitas sosial biasanya akan memengaruhi teman-teman atau

masyarakat lainnya. Hal ini berarti secara langsung akan mendorong terjadinya

perubahan sosial budaya di desa tersebut. Penduduk yang sebagian besar

berpendidikan rendah, kemudian berpendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap

gaya hidup dan mata pencaharian mereka.

c.

Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan

integrasi sosial. Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-

nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial

yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. Perubahan sosial yang terjadi pada

suatu masyarakat akan mendapat respon yang berbeda dari masyarakat lain.

Respon tersebut dapat berupa tentangan, namun juga dapat berupa penerimaan.

Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah

satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

98 Kelas VIII SMP/MTs

Kalian telah memahami dampak positif terjadinya mobilitas sosial. Tentu kalian

berpikir bahwa mobilitas sosial juga membawa dampak negatif dalam kehidupan

masyarakat. Apakah dampak negatif mobilitas sosial?

a.

T

erjadinya Konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok

sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat

wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam

perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan

selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma

menjadi konflik.

Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mendapat

tentangan luar biasa dari penjajah. Konflik ini tidak dapat dihindarkan bahkan

sampai terjadi perang. Sebagai contoh kecil, perjuangan karyawan bawahan di

suatu perusahaan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi akan menghadapi

persaingan dari karyawan lain. Bahkan, dapat pula berhadapan dengan atasan

yang takut kedudukannya digeser.

Contoh lain, perjuangan di dalam partai politik dan antarpartai politik. Semua

partai politik berjuang salah satunya untuk memperoleh kekuasaan. Kondisi ini

tentu menimbulkan persaingan yang kadang memunculkan konflik. Kalian tentu

masih ingat peristiwa Gerakan 30 September 1965. Peristiwa tersebut merupakan

salah satu dampak negatif dari ambisi mereka, jabatan, atau kekuasaan yang lebih

tinggi. Persaingan antarpartai politik di Indonesia mengakibatkan konflik yang

membahayakan kelangsungan bangsa Indonesia.

Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana. Persaingan tidak

dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik.

Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap

yang positif. Dengan demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil

atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas

menerima kenyataan.

b.

Gangguan Psikologis

Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan

pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan

jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena

diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah

gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami

gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres

yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial

99

RENUNGKAN

Contoh: darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah

satunya disebabkan gangguan psikologis. Gangguan psikologis seperti di atas

tentu tidak akan terjadi pada individu yang lapang dada menerima keadaan, dan

kemudian bertekad untuk berubah.

Manusia tidak dapat lepas dari mobilitas sosial, entah mobilitas vertikal

atupun horizontal. Dalam mobilitas sosial vertikal, manusia bisa

mengalami mobilitas ke atas ataupun ke bawah. Mobilitas ke bawah tentu

berusaha dihindari oleh manusia, namun seandainya terjadi hendaknya

manusia menerima dengan lapang dada dan berusaha bangkit kembali.

Untuk melakukan mobilitas ke atas diperlukan perjuangan yang gigih.

B.

Pluralitas Masyarakat Indonesia

Perhatikan Gambar 2.12, yang menggambarkan keragaman agama di Indonesia.

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan

kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga

memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau

Sumber: https://www.plengdut.com/keberagaman-agama-dan-ras-di-indonesia/241/

Gambar 2.13 Keragaman agama di Indonesia membuktikan Indonesia bangsa yang religius.

100 Kelas VIII SMP/MTs

adat istiadat. Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai

kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan

masyarakat Indonesia di berbagai tempat.

Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras,

pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat

plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan

“pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti

yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan

dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata

multi

yang berarti

banyak

(lebih dari dua) dan

culture

artinya

kebudayaan

. Masyarakat

multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan.

Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai

bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman

budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial

masyarakatnya.

1.

Perbedaan

Agama

Apakah kalian menemukan berbagai macam agama di lingkungan tempat

tinggalmu? Pernahkah kalian mengamati pemeluk agama lain yang sedang

melaksanakan upacara keagamaan? Tentu kalian banyak menemukan banyak

perbedaan. Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan agama

yang berbeda dengan agama yang kalian peluk. Hal ini wajar karena setiap agama

memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau upacara keagamaan.

Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda. Kalian

perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat ibadah dan

melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau persembahyangan. Mengapa kita

perlu memahami berbagai kegiatan ibadah agama selain yang kalian anut?

Hal ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan

menghargai atau bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan

salat Idulfitri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan di

lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan/persembahyangan. Tentu saja,

hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idulfitri. Namun

demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana agar salat berlangsung

aman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita mencampuradukkan

ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan

kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.

Ilmu Pengetahuan Sosial

101

a.

Agama

Islam

Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar

masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk

Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang

mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Agama

Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti

perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan

Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad

IV M.

Apabila kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami berbagai

hari penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan

membandingkan antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran kegiatan

agama lain. Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun

seperti hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari

penting bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah

salat Jumat secara berjamaah di masjid. Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa

hari penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran

maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.

Sumber: http://www.islamicsupremecouncil.com/masajid-mosques-and-islamic-centres-in-canada/

Gambar 2.14 Masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.

102 Kelas VIII SMP/MTs

b.

Agama Kristen Pr

otestan

Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC)

sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat,

yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di

Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.

c.

Agama

Kristen Katolik

Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke

Indonesia tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut

belum didukung bukti-bukti yang kuat. Bukti yang paling kuat kedatangan agama

Kristen Katolik bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat

dengan kedatangan bangsa Spanyol.

Sumber: http://www.jurukunci.net/2013/11/11-bangunan-paling-bersejarah-yang-ada.html

Gambar 2.15 Gereja sebagai tempat ibadah umat Protestan.

Sumber: http://bersatulahdalamgerejakatolik.blogspot.co.id/2015/08/gereja-

katolik-st-paulus-pekanbaru-akan.html

Gambar 2.16 Gereja sebagai tempat ibadah umat Katolik

Ilmu Pengetahuan Sosial

103

Sumber: http://www.jurukunci.net/2013/11/11-bangunan-paling-bersejarah-yang-ada.html

Gambar 2.15 Gereja sebagai tempat ibadah umat Protestan.

Salah satu tujuan Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik

Roma di Indonesia, yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara

tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi

pulau itu dan membaptis ribuan penduduk setempat. Selanjutnya, para misionaris

giat menyebarkan agama Katolik ke berbagai wilayah Indonesia.

Hari raya umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal

25 Desember. Selain itu, umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga

selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa Almasih.

d.

Agama Hindu

Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi.

Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian

tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih

ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.

Beberapa upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari

raya Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai

upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama dan kebudayaan

agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang

hingga kini.

Sumber: https://purahindu.wordpress.com/page/4/

Gambar 2.17 Pura sebagai tempat ibadah umat Hindu.

104 Kelas VIII SMP/MTs

e.

Agama Buddha

Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan

perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah satu

pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok dan

bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.

Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak

dan Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama

sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran

Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha,

dan wafatnya Buddha Gautama.

f.

Agama Konghucu

Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad

lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat

ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban

Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe

di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang

terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya Imlek.

Sumber: www.greatindonesia.com/article/detail/470/Bogor-Punya-Buddha-Tidur-di-Vihara-Buddha-Dharma-8-Pho-Sat

Gambar 2.18 Wihara sebagai tempat ibadah umat Buddha.

Ilmu Pengetahuan Sosial

105

Jauh sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu

berkembang, di Indonesia telah berkembang berbagai aliran kepercayaan. Sampai

saat ini, kalian dapat menemukan berbagai aliran kepercayaan yang dianut sebagian

masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian telah berkembang sejak

masa praaksara.

1.

Carilah temanmu yang agamanya berbeda denganmu!

2.

T

anyakan berbagai hari penting yang diperingati dalam agamanya!

3.

T

anyakan apa yang dapat kalian bantu agar ibadah agamanya dapat berjalan

dengan aman dan nyaman.

2.

Perbedaan Budaya

Kalian hampir setiap hari mendengar istilah

budaya

atau

kebudayaan

. Apakah yang

dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan

bahwa kata

kebudayaan

berasal dari Sansekerta

buddhayah

, yang merupakan bentuk

jamak dari

buddhi

yang berarti “budi” atau “ kekal”.

Culture

adalah kata asing yang

berasal dari kata bahasa Latin

colere

(yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan

Sumber: http://kelentengdewisamudra.blogspot.co.id/2009/05/peresmian-kelenteng-dewi-samudra.html

Gambar 2.19 Kelenteng sebagai tempat ibadah umat Konghucu.

Aktivitas Individu

106 Kelas VIII SMP/MTs

terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang

sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala

daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Menurut Koentjaraningrat,

budaya merupakan sebuah sistem gagasan

dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia

di dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya

dengan belajar.

Menurut E.B.

Taylor, budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks

meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum,

kesanggupan, dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia

sebagai bagian dari masyarakat.

Menurut Linton,

budaya merupakan keseluruhan dari sikap dan pola

perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang

diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat.

Bagaimanakah cara melihat hasil-hasil budaya? Kalian perlu memahami wujud

kebudayaan, agar lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia. Menurut

sosiolog J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan, tindakan, dan

karya.

a.

Gagasan (W

ujud Ideal)

Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan

ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau

tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau gagasan?

Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan

berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa

pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga

masyarakat tersebut pada waktu tertentu.

b.

Aktivitas

(Tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial

ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

107

kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu

berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-

hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.

c.

Artefak (Karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,

perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau

hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di

dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.

1.

Bentuklah kelompok beranggota 3-4 orang.

2.

Diskusikan tentang 3 wujud kebudayaan.

3.

Carilah contoh-contoh wujud kebudayaan yang terdapat di lingkungan

tempat tinggalmu.

4.

T

uliskan hasil diskusimu pada tabel di bawah ini.

No

Gagasan

Tindakan

Karya

1

2

3

4

5

5.

Bandingkan

hasil kerja kelompokmu dengan kelompok lainnya untuk

memperoleh masukan.

Aktivitas Kelompok

108 Kelas VIII SMP/MTs

Budaya merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia

dengan makhluk lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia

dikaruniai akal untuk berpikir dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya. Hal inilah

yang membedakan hewan dan manusia. Adapun hewan menggunakan naluri. Hewan

cenderung bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu berubah (dinamis).

Sebagai contoh, kalian dapat membedakan rumah burung dan rumah manusia. Di

manapun, burung pipit akan membuat sarang yang bentuknya sama. Bandingkan

dengan rumah manusia di berbagai daerah di Indonesia.

Penjelasan Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat membantu

kita lebih memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan

yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:

a.

Peralatan

dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat

rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).

b.

Mata penca

harian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem

produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).

c.

Sistem

kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem

hukum, sistem perkawinan).

d.

Bahasa (lisan dan tertulis).

e.

Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).

f.

Sistem pengetahuan.

g.

Religi (sistem kepercayaan).

Apa saja yang memengaruhi

perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak

hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.

a.

Perbedaan Lokasi

Kalian bandingkan bentuk rumah

asli masyarakat Jawa dan Kalimantan.

Perbedaan kondisi alam di Jawa dan

Kalimantan menyebabkan perbedaan

hasil kebudayaan berupa rumah. Kalian

juga dapat mengamati berbagai kerajinan

yang dibuat masyarakat pegunungan

dengan kerajinan yang dibuat masyarakat

pesisir.

Sumber: http://travel.detik.com/readfoto/2012/12/14/113500/2106934/1026/2/, http://kliksangatta.com/

Gambar 2.20 Perbedaan kerajinan masyarakat pegunungan dan pesisir pantai.

Ilmu Pengetahuan Sosial

109

b.

Perbedaan Agama/Keyakinan

Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa

patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan

dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah

satu tempat suci. Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya

juga mengandung berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan

berbagai candi, patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha

di pusat-pusat kerajaan tersebut. Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan

Hindu-Buddha di Sumatra dapat kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara,

Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian

dapat menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan

Mojokerto (dekat Surabaya).

Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir relief-

patung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid.

Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor

lain, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.

Kalian sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku

bangsa. Karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya

juga beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman

budaya daerah dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah,

tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.

3.

Perbedaan Suku Bangsa

Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa.

Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai

41% dari total populasi. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Pulau Jawa, terutama

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur, http://www.jeparagallery.com/

Gambar 2.21 Relief Candi Borobudur dan ukiran kaligrafi.

110 Kelas VIII SMP/MTs

Jawa Tengah dan Jawa Timur. Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi

dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku

Sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar

berikutnya di negara ini.

Berikut ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang

paling banyak didiami/ditinggali.

Tabel 2.1 Nama Suku Bangsa dan Daerah Asal

Nama Suku Bangsa

Daerah Asal

Aceh, Gayo,Tamiang Ulu Sangkil, Aneuk Jamee,

Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue

Aceh

Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Nias,

Simalungun, Asahan, dan Angkola

Sumatra Barat

Minangkabau, Gusci, Caniago, Tanjung Kato,

Panyali, Sikumbang, dan Mentawai

Sumatra Barat

Komering, Palembang, Pasemah, Sameda, Ranau,

Kisam, Ogan, Lematang, Rejang, Rawas, dan Kubu

Sumatra Selatan

Bangka, Belitung, Mendanau, Rawas, dan Semendo

Bangka Belitung

Sunda

Jawa Barat

Betawi

DKI Jakarta

Jawa, Samin, dan Karimun

Jawa Tengah

Madura, Jawa, Osing, dan Tengger

Jawa Barat

Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut, Poanan, dan Ot

Danun

Kalimantan Barat

Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusuh, Abai, dan

Kayan

Kalimantan Timur

Banjar Hulu dan Banjar Kuala

Kalimantan Selatan

Lawang, Dusun, Bakupai, dan Ngaju

Kalimantan Tengah

Sasak, Sumbawa, Bima

Nusa Tenggara Barat

Timor, Rote, Sabu, Manggarai, Ngada, Ende Lio,

Larantuka, dan Sumba

Nusa Tenggara Timur

Kaali, Kuwali, Panuma, Mori, Balatar, dan Banggai

Sulawesi Tengah

Wolia, Laki, Muna, Buton, Balatar

Sulawesi Tenggara

Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan

Bantik

Sulawesi Utara

Makasar, Bugis, Toraja, Mandar, Selayar, dan Bone

Sulawesi Selatan

Bali

Bali

Ambon, Alifuru, Togite, dan Faru

Maluku

Ilmu Pengetahuan Sosial

111

Berdasarkan data di atas, manakah suku bangsa yang paling banyak kalian

temukan di tempat tinggalmu? Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan

berbagai suku bangsa di lingkungan provinsimu. Walaupun kita memiliki beragam

suku bangsa yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal

di berbagai tempat di Indonesia. Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota Republik

Indonesia dapat juga disebut sebagai miniatur Indonesia. Di Jakarta, kalian dapat

menemukan berbagai macam suku bangsa Indonesia.

Mengapa terjadi perbedaan suku bangsa di Indonesia? Apakah manusia dapat

memilih terlahir sebagai suku Batak, Dayak, atau Jawa? Tentu saja tidak. Manusia

terlahir karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Setiap suku bangsa memiliki derajat

yang sama. Secara ilmiah, perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak terlepas dari

faktor sejarah nenek moyang bangsa Indonesia. Kalian dapat membuka kembali

pelajaran Kelas VII, yang membahas tentang asal-usul nenek moyang bangsa

Indonesia.

Ingatlah kembali pelajaran

Kelas VII tentang asal-susul nenek moyang

bangsa Indonesia, kemudian jawabalah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini.

1.

Suku bangsa mana yang dianggap telah

ada sebelum kedatangan bangsa

Vedda?

2.

Bagaimana proses kedatangan bangsa

Vedda ke Indonesia?

3.

Bagaimana proses kedatangan bangsa Proto-Melayu ke Indonesia?

4.

Bagaimana proses kedatangan bangsa Deutro-Melayu ke Indonesia?

5.

Suku

bangsa mana yang merupakan keturunan Vedda, Proto Melayu, dan

Deutro Melayu?

Berdasarkan perjalanan sejarah yang telah kalian pelajari pada saat Kelas VII,

sangat jelas bahwa perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak lepas dari faktor

sejarah.

Bagaimana interaksi antara berbagai suku bangsa di Indonesia? Sejak ribuan

tahun yang lalu, berbagai suku bangsa di Indonesia hidup berdampingan secara

harmonis. Berbagai suku bangsa di Indonesia saling memahami dan menghargai

berbagai perbedaan yang ada. Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan

berbagai suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini membuktikan

bahwa suku bangsa Indonesia sangat terbuka menerima kedatangan berbagai

suku bangsa yang berbeda. Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama untuk

membangun bangsa dan negara. Bahkan, banyak masyarakat yang melakukan

Aktivitas Individu

112 Kelas VIII SMP/MTs

perkawinan campur. Mungkin saja beberapa temanmu atau bahkan dirimu sendiri

lahir dari bapak dan ibu yang berbeda suku bangsa.

4.

Perbedaan Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan

berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal. Pekerjaan sektor

formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik

pemerintah maupun swasta. Para karyawan perusahaan, pegawai kantor bank,

pegawai pemerintah, dan guru merupakan contoh pekerjaan pada sektor formal.

Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem yang

berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang mengikat.

Kondisi tersebut berbeda dengan pekerjaan pemilik bengkel, petani, penjual

di pasar, dan pelaku usaha mandiri lainnya. Mereka bekerja secara mandiri, tak

tergantung pada pihak lain. Sebagai contoh, pekerjaan sebagai pedagang bakso

keliling sangat tergantung pada pedagang tersebut. Apabila ingin libur, ia dapat

libur sewaktu-waktu. Hal ini berbeda dengan orang yang bekerja sebagai karyawan

perusahaan atau lembaga pemerintah.

Semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan

orang lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan

mulia. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi

saling membutuhkan. Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani,

tukang pijat dan polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai

kehidupan manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.

Setelah kalian mempelajari berbagai perbedaan masyarakat di Indonesia, tentu

kalian dapat menyimpulkan bahwa perbedaan tidak dapat dihindari. Sebagai

sebuah negara besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau heterogen

dibandingkan negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus dikelola dengan

baik agar bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Keberagaman budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa kita.

Contohnya dalam bidang bahasa. Kebudayaan daerah yang berwujud dalam

bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

Kosa kata dalam bahasa Indonesia berbeda dengan kosa kata bahasa Malaysia.

Malaysia tidak memiliki kata sebanyak bangsa Indonesia. Bahasa dominan di

Malaysia adalah Melayu yang kemudian diperkaya dengan menyerap bahasa

asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Tionghoa. Dalam bahasa

Indonesia, kalian dapat menemukan berbagai istilah yang diserap dari berbagai

bahasa daerah.

Ilmu Pengetahuan Sosial

113

Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di

Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari manusia

di tiap-tiap daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.

5.

Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Perhatikan Gambar 2.22 tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya

adalah contoh tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai

tarian di lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian

daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan

keberagaman budaya Indonesia.

Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia

menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa

tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun

mancanegara. Apakah kalian pernah menyaksikan tarian Kecak di Denpasar, Bali?

Setiap hari, ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung

kesenian. Contoh di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian

daerah dalam pembangunan nasional. Apa peran dan fungsi lain tarian daerah bagi

pembangunan nasional?

Sumber: http://www.negerikuindonesia.com/2015/09/tari-kecak-tarian-tradisional-dari-bali.html, http://www.

indonesia-heritage.net/2013/01/melihat-tari-saman-yang-mendunia/

Gambar 2.22 Tarian Kecak dan Saman merupakan bukti keragaman budaya masyarakat Indonesia.

114 Kelas VIII SMP/MTs

Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung

makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia

merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia. Tarian tersebut menggambarkan

nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat masa

sekarang. Seni tari Indonesia mengandung banyak nilai moral dan keagamaan,

yang menjadi pedoman bagi perilaku Indonesia.

Tahukah kalian makna Tari Saman dan Tari Kecak? Tari Saman

merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan/dakwah. Tarian

ini membawa pesan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,

kekompakan, dan kebersamaan. Sebelum Tari Saman dimulai, sebagai

pembukaan tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk

mewakili masyarakat setempat atau nasihat-nasihat yang berguna kepada

para pemain dan penonton.

Adapun makna Tari Kecak adalah bahwa keangkaramurkaan akan

kalah oleh kebenaran. Tari Kecak menggambarkan kisah Ramayana saat

barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Kecak berasal dari ritual

sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya pada kondisi tidak sadar

melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur, kemudian

menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu

menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian. Keragaman budaya daerah

dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah

adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.

Untuk memahami lebih dalam peran dan fungsi keragaman budaya dalam

pembangunan nasional, kerjakan aktivitas kelompok berikut.

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

115

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.

2.

Carilah

sumber dari buku atau internet tentang contoh peran dan fungsi

keragaman budaya di Indonesia.

3.

T

uliskan kesimpulanmu di dalam kertas.

4.

Presentasikan hasil simpulan di dalam kelas.

5.

T

ulisan simpulan hasil diskusi kelas dan bagikan ke seluruh siswa.

Sudahkah kalian selesai mengerjakan aktivitas kelompok? Jika sudah, tentu

simpulan yang kalian peroleh yang terkait dengan peran dan fungsi keragaman

budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut:

a.

Sebagai Daya

Tarik Bangsa Asing

Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya

tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Aktivitas Kelompok

Sumber: https://whatamiwithoutyou.wordpress.com/2013/01/20/sendratari-ramayana-prambanan/

Gambar 2.23 Para turis sedang menonton tarian Ballet Ramayana.

116 Kelas VIII SMP/MTs

Perhatikan Gambar 2.23, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat

melihat Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan

yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan

berkunjung ke Yogyakarta. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

membantu kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berbagai barang

dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro

perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur

di Yogyakarta.

b.

Mengembangkan Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah.

Kebudayaan daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Apa yang dimaksud

kebudayaan nasional? Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang

didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak

bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya

nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak

zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki

kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu

jati diri bangsa yang kuat.

Dapatkah kalian menemukan contoh budaya nasional? Pakaian batik

merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya

lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas

yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional.

Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.

Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan

motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai

Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of

the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Tanggal

2 Oktober selalu diperingati sebagai hari batik nasional.

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

117

RENUNGKAN

Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia.

Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan

mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik bukan sekadar

pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah

penampilan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral tertentu. Bangsa

Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan dan menggunakan

pakaian batik.

c.

T

ertanamnya Sikap Toleransi

Kekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap

toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah

kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan,

seperti pada Gambar 2.24. Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa,

tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap

saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan.

Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat

Indonesia.

Sumber: http://www.satujam.com/suku-dan-etnis-indonesia/

Gambar 2.24 Keragaman budaya perlu disyukuri bangsa Indonesia.

118 Kelas VIII SMP/MTs

d.

Saling Melengkapi Hasil Budaya

Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna.

Keanekaragaman budaya di Indonesia justru memberikan kesempatan untuk saling

mengisi seperti tampak pada Gambar 2.25. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia

di berbagai daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan

sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan

inovasi budaya baru yang sangat berharga. Saat ini, misalnya, dikembangkan

di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak

dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau

motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif

batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.

e.

Mendor

ong Inovasi Kebudayaan

Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi

lebih baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah

diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang

kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok

masyarakat melakukan interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil

kebudayaan. Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru

dan khas dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu,

pola bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.

Sumber: http://piko.aminus3.com/image/2012-12-15.html, https://terompah9.wordpress.com/2011/12/12/

festival-nasional-kesenian-tari-nusantara-2011/

Gambar 2.25 Festival tarian Nusantara menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

119

Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan

asimilasi. Kalian dapat memperhatikan Gambar 2.26, yang memberikan informasi

tentang salah satu bentuk akulturasi kebudayaan di Indonesia. Gambar tersebut

membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia sangat kreatif dan sangat terbuka.

Menara Masjid Kudus memiliki bentuk yang sama dengan Bale Kul Kul pura

Taman Ayun di Bali. Walaupun bentuknya sama, tetapi fungsinya berbeda.

Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu,

sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan

bedug dan azan. Interaksi budaya di atas menunjukkan sikap toleran masyarakat

pada masa lalu.

C.

Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial

1.

Konflik dalam Kehidupan Sosial

a.

Pengertian Konflik

Sumber: http://www.newsth.com/ruptik/27454/berita-hari-ini-ada-demo-buruh-hari-ini-di-istana-971-personel-

dan-snipper-diterjunkan-untuk-pengamanan/

Gambar 2.27 Gambar demo buruh terhadap majikan menuntut kenaikan upah.

Sumber: http://abiummi.com/, http://www.balitoursclub.net/pura-taman-ayun/

Gambar 2.26 Menara Masjid Kudus dan Bale Kul Kul Taman Ayun Bali.

120 Kelas VIII SMP/MTs

Perhatikan Gambar 2.27 tentang demonstrasi kenaikan upah buruh terhadap

perusahaan di daerah ibu kota Jakarta. Mengapa buruh melakukan demonstrasi?

Demonstrasi tersebut tentu disebabkan perbedaan keinginan buruh dengan perusahaan

(majikan) atas pengupahan yang berlaku. Demonstrasi yang terjadi di atas merupakan

salah satu contoh konflik dalam kehidupan masyarakat.

Pengertian konflik menurut ahli:

A.

Menurut

Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk

memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan

sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi

juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan

kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam

rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi,

politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.

B.

Menurut

Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat

antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak

yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda,

yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang

halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun

yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

Siapa saja yang dapat melakukan konflik? Semua orang dapat terlibat konflik.

Pada pelajaran Kelas VII, kalian mempelajari interaksi dapat terjadi antarindividu,

individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Kalian mungkin pernah mendengar atau membaca berita tentang pertengkaran

antarteman di sekolah. Kejadian ini digolongkan konflik antarindividu. Adapun

konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukan dalam kategori konflik individu

dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik

para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat

melibatkan dalam skala lebih luas. Konflik antarkelompok dan juga dapat berupa

konflik antarsuku bahkan antarbangsa atau antarnegara. Perjuangan negara Palestina

melawan penguasaan Israel pada saat sekarang merupakan salah satu bentuk konflik

antarnegara.

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

121

b.

Faktor

-Faktor Penyebab Konflik Sosial

Mengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan

beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia.

1) Perbedaan Individu

Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang

tua, suku, dan ras. Manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak

perbedaan. Walaupun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar,

belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama. Perbedaan

pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat

menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial,

seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa

dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik

dangdut. Ada yang merasa terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang

merasa terhibur.

2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam

lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai-

nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah

yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan,

pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu

benda fisik maupun nonfisik bisa berbeda-beda.

3) Perbedaan Kepentingan

Kalian perhatikan Gambar

2.28 tentang penolakan

sebagian warga terhadap

rencana pembangunan bandara

di Kulonprogo, Yogyakarta.

Pemerintah dan pengusaha yakin

bahwa pembangunan bandara di

Kulonprogo akan meningkatkan

ekonomi masyarakat. Namun,

sebagian masyarakat tidak setuju

karena khawatir lahan pertanian

akan hilang, ganti rugi kurang

jelas, dan berbagai alasan lainnya.

Peristiwa ini menggambarkan

Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2014/05/27/warga-tetap-

tolak-megaproyek-bandara-kulonprogo

Gambar 2.28 Penolakan pembangunan bandara di Temon,

Kulonprogo Yogyakarta merupakan contoh adanya

perbedaan kepentingan dalam pembangunan.

122 Kelas VIII SMP/MTs

bahwa dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah menghadapi berbagai

kelompok yang memiliki kepentingan berbeda. Kalian tentu sering menemukan

berbagai kasus pembangunan di sekitar tempat tinggalmu yang memicu konflik

karena perbedaan sikap antara pemerintah dan warga.

Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.

Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda

dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Manusia memiliki perasaan, pendirian,

maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang

bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang

berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi

untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat

pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat

terjadi antarkelompok atau antara kelompok dan individu.

4) Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat

Perundang-undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan

masyarakat biasanya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini

dilakukan supaya masyarakat tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba terjadi.

Sebagai contoh, peraturan merokok di tempat umum. Pemerintah tidak langsung

memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di beberapa tempat

yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan-lahan terus meluas dalam rangka

memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung

cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial.

Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan

penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam

kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian

kelompok tersebut.

c.

Akibat-akibat Konflik Sosial

Perhatikan Gambar 2.29 tentang tokoh Bung

Tomo dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945.

Pertempuran tersebut merupakan salah satu contoh

akibat terjadinya konflik antarnegara. Sekutu,

Belanda, dan Indonesia adalah kelompok yang

terlibat dalam peristiwa tersebut. Pertempuran

yang menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur

tersebut tentu tidak muncul tiba-tiba, tetapi melalui

berbagai pertentangan dan peristiwa-peristiwa

lainnya. Peristiwa tersebut dapat menggambarkan

salah satu akibat dari adanya konflik.

Sumber: mobavatar.com

Gambar 2.29 Bung Tomo.

Ilmu Pengetahuan Sosial

123

Berikut ini merupakan akibat terjadinya konflik sosial.

1) Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok

Dalam kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak

menghiraukan perbedaan suku, agama, organisasi politik, dan sebagainya. Mereka

bahu-membahu melawan Inggris (Sekutu). Terjadinya konflik dengan kelompok

lain justru dapat meningkatan solidaritas sesama anggota kelompok (

in-group

solidarity

) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.

2) Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok

Konflik yang terjadi antarindividu atau antarkelompok dapat menimbulkan

keretakan hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun

permanen. Kalian mungkin pernah konflik dengan temanmu, yang menyebabkan

dalam beberapa waktu tidak terjalin hubungan yang baik. Namun, karena

kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua akhirnya saling memaafkan.

3) Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu

Perubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami

konflik. Kedua belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing-masing

mempertahankan kebenaran yang diyakini.

4) Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa Manusia

Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan

dan hilangnya nyawa manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan

peperangan.

5)

T

erjadinya Akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak

yang Terlibat dalam Pertikaian.

d.

Cara Menangani Konflik

Bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik? Terdapat

5 (lima) cara yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan

konflik sosial.

1) Menghindar

Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang

atau kelompok lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan

menang menghadapi konflik. Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi

ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah

yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya.

124 Kelas VIII SMP/MTs

2) Memaksakan Kehendak

Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau

idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir

dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai

lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan.

Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang

lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain.

Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak.

Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus

menang.

3) Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain

Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa bahwa

konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik

tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik

berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi

dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan

hubungan dengan orang lain.

4) Tawar Menawar

Dalam proses tawar-menawar, individu akan mengorbankan sebagian

tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.

5) Kolaborasi

Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas

dasar itu, dicarilah cara-cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua

belah pihak. Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali

konflik sebagai suatu masalah dan mencari pemecahan yang memuaskan keduanya.

2.

Integrasi Sosial

Faktor-faktor Terbentuknya Integrasi

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam

masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur

dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya

perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada

perbedaan ras tersebut. William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat

Ilmu Pengetahuan Sosial

125

terjadinya integrasi sosial, yaitu sebagai berikut:

1.

Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-

kebutuhan mereka.

2.

Masyarakat

berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai

nilai dan norma.

3.

Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi:

1.

Homogenitas kelompok. Pada masyarakat

yang homogenitasnya rendah integrasi

sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.

2.

Besar

kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat

lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.

3.

Mobilitas

geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi,

semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.

4.

Efektifitas

komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula

integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

Bentuk-bentuk integrasi sosial:

1.

Integrasi

normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang

berlaku di masyarakat. Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan

semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2.

Integrasi

fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-

fungsi tertentu dalam masyrakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari

berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing:

suku Bugis melaut, Jawa bertani, Minang pandai berdagang.

3.

Integrasi

koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya

dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan,

atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/

mencerna integrasi.

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:

1.

Asimilasi:

bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi

sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap-

tiap kebudayaan.

2.

Akulturasi: proses sosial yang terjadi

bila kelompok sosial dengan kebudayaan

tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing

(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan

sifat asli kebudayaan penerima.

126 Kelas VIII SMP/MTs

Faktor-faktor pendorong integrasi sosial:

1.

Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda.

2.

Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

3.

Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.

4.

Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.

5.

Adanya kesamaan dalam unsur

-unsur kebudayaan.

6.

Adanya perkawinan campur (amalgamasi).

7.

Adanya musuh bersama dari luar

.

Untuk mempraktikkan salah satu bentuk interaksi yang bersifat asosiatif,

lakukanlah kegiatan kerja bakti di kelasmu. Kegiatan yang dapat dilakukan

antara lain menata kembali ruang kelas, membersihkan ruang kelas, dan

lainya. Pilihlah aktivitas yang dapat kalian kerjakan bersama-sama dengan

teman-teman satu kelas.

Kegiatan:

1.

Buatlah

kliping yang menunjukkan konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial yang terjadi di Indonesia.

2.

T

uliskan pemecahan masalah dari setiap konflik yang terjadi.

3.

Berikan

kesimpulan dan alasan, mengapa kita tidak boleh melanggar

pranata yang ada.

Aktivitas Kelompok

Aktivitas Individu

Ilmu Pengetahuan Sosial

127

Mobilitas sosial selalu terjadi dalam kelompok masyarakat. Mobilitas sosial dapat

terjadi secara vertikal dan horizontal. Mobilitas sosial vertikal dapat menimbulkan

kekecewaan apabila bentuknya berupa mobilitas vertikal ke bawah. Agar terhindar

dari mobilitas vertikal ke bawah, individu atau kelompok hendaknya selalu

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Bangsa Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dalam bentuk perbedaan

suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Untuk mendukung keragaman sosial

budaya sebagai modal pembangunan nasional, harus tercipta interaksi yang positif

dan menjunjung tinggi keberagaman sosial-budaya. Bangsa Indonesia harus

senantiasa menjalin interaksi positif yang mengarah pada kerja sama untuk mencapai

tujuan bersama, yakni pembangunan masyarakat Indonesia. Perbedaan harus dikelola

dengan baik sehingga mendorong tujuan pembangunan nasional. Berbagai lembaga

berperan penting dalam mengelola perbedaan menjadi kekayaan bangsa.

Dalam hidup berbangsa dan bernegara, kita juga tidak dapat lepas dari konflik.

Karena itulah, hendaknya konflik dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan

dampak yang merugikan.

A. Pilihan Ganda

1.

Pak

Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat

sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh

mobilitas sosial . . . .

a.

horizontal

b.

antargenerasi

c.

vertikal naik

d.

vertikal turun

e.

geografis

Rangkuman

Uji Kompetensi

128 Kelas VIII SMP/MTs

2.

Faktor pendorong bagi kelompok

masyarakat tidak mampu untuk melakukan

mobilitas sosial adalah . . . .

a.

status sosial

b.

keadaan ekonomi

c.

pendidikan rendah

d.

situasi politik

e.

penyebab struktural

3.

Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:

1) PGRI

2) APKOM

DIY

3) IDI

4) PBB

5) IMI

Y

ang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi

adalah . . . .

a.

1 dan 2

b.

1 dan 3

c.

2 dan 4

d.

2 dan 5

e.

4 dan 5

4.

Di bawah ini contoh

faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural

adalah . . . .

a.

seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun

b.

seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang per

guruan tinggi

c.

seorang anak yang migrasi ke daerah lain karena ada konflik

d.

seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota

e.

seorang anak yang memiliki keluar

ga kerajaan

Ilmu Pengetahuan Sosial

129

5.

Di bawah

ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik,

adalah . . . .

a.

mematuhi norma-norma yang berlaku

b.

menyesuaikan gaya hidup hedonis

c.

berpegang teguh pada nilai-nilai sosial

d.

ikut kegiatan sosial masyarakat

e.

menyesuaikan dengan budaya sekitar

6.

Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memiliki

dampak positif,

kecuali . . . .

a.

potensi dalam bidang pariwisata

b.

bangsa menjadi lebih luwes

c.

objek kajian budaya internasional

d.

kegagalan komunikasi bahasa

e.

adanya warisan kearifan lokal yang kaya

7.

Perhatikan nama suku bangsa Indonesia

1) Minangkabau

2) Gayo

3) Osing

4) Aneuk

Jamee

5) Ngaju

Y

ang termasuk suku bangsa Indonesia berasal dari provinsi NAD adalah . . . .

a.

1 dan 2

b.

1 dan 3

c.

2 dan 3

d.

2 dan 4

e.

4 dan 5

130 Kelas VIII SMP/MTs

8.

Y

ang bukan termasuk cara melestarikan budaya daerah sekitar adalah . . . .

a.

mendokumentasikan pagelaran budaya daerah

b.

mempelajari tarian adat daerah

c.

mempelajari lagu daerah

d.

mengarang lagu bahasa daerah

e.

mempelajari seni bela diri karate

9.

Pluraritas budaya bangsa sebaiknya disikapi dengan . . . .

a.

keseragaman agar tercapai kedamaian

b.

mempelajari tarian adat daerah

c.

mempelajari lagu daerah

d.

mengarang lagu bahasa daerah

e.

mempelajari seni bela diri karate

10.

T

ari-tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara . . . .

a.

keagamaan

b.

sesaji

c.

penyambutan tamu

d.

syukuran

e.

perang

11.

Konflik

antara buruh dan pengusaha kerap sekali naik ke pengadilan. Pemberian

upah yang tidak sesuai menjadi salah satu alasan.

Kasus di atas menggambarkan konflik terjadi karena faktor . . . .

a.

perbedaan budaya

b.

perbedaan kepribadian

c.

perbedaan keluar

ga

d.

perbedaan kepentingan

e.

perbedaan perbedaan kasta

Ilmu Pengetahuan Sosial

131

12.

Individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling

benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai lawan adalah

jalan untuk mencapai tujuan. Hal ini merupakan contoh cara menangani konflik,

yaitu . . . .

a.

menghindar

b.

memaksakan kehendak

c.

menyesuaikan keinginan orang lain

d.

kolaborasi

e.

tawar-menawar

13.

Berikut

ini adalah faktor yang memengaruhi cepat lambatnya proses integrasi,

kecuali . . . .

a.

homogenitas kelompok

b.

heterogenitas kelompok

c.

mobilitas geografis

d.

efektivitas komunikasi

e.

besar kecilnya kelompok

14.

Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah . . . .

a.

adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbeda

b.

kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi

c.

adanya perkawinan campur

d.

adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa

e.

adanya persamaan dalam unsur

-unsur kebudayaan

15.

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya . . . .

a.

tidak ada kesepahaman antarkelompok

b.

konsensus bersama tentang nilai

c.

masyarakat yang melanggar norma

d.

nilai dan norma baru saja dicanangkan

e.

kebutuhan masyarakat sulit dicukupi

132 Kelas VIII SMP/MTs

B. Essai

1.

Jelaskan

perbedaan dengan disertai contoh mobilitas sosial naik dan mobilitas

sosial turun!

2.

Untuk

mendapatkan jabatan politik tertentu, tentu terdapat persaingan yang dapat

memunculkan konflik sosial. Apa cara kalian untuk meminimalisir interaksi sosial

tersebut agar tidak memicu konflik?

3.

Mengapa fa

ktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?

4.

Hal apa saja

yang menjadikan perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia?

5.

Apa perbed

aan antara asimilasi dan akulturasi?

6.

Jelaskan sya

rat agar terjadi integrasi sosial!

C. Studi Kasus

Perhatikan bacaan di bawah ini!

Festival budaya Jawa digelar di Surabaya

Festival Budaya Jawa dengan menghadirkan berbagai ragam kesenian dan budaya

Jawa digelar di Jembatan Merah Plasa (JMP) Kota Surabaya mulai 13-30 Oktober

2012. Dirut PT Lami Citra Tbk selaku pengelola JMP, Priyo Setia Budi, di Surabaya,

Kamis mengatakan gelar festival ini merupakan upaya melestarikan budaya-budaya

Jawa yang nyaris terkikis perkembangan zaman.

Sumber: mobavatar.com

Gambar 2.30 Festival budaya.

Ilmu Pengetahuan Sosial

133

“Kami punya kepentingan membangun karakter bangsa melalui festival budaya

ini. Karakter bangsa tercermin dari kekuatan budaya,” katanya.

Menurut dia, festival budaya tersebut akan menampilkan berbagai ragam kesenian

khas Jawa, seperti Tari Remo dari Surabaya, Tari Gembyong dari Jawa Tengah, Tari

Gandrung Banyuwangi, dan lainnya. Selain itu, dalam kegiatan ini juga akan digelar

pesta seni dan pameran kerajinan milik usaha kecil menengah (UKM). “UKM juga

pilar ekonomi. Untuk itu, kami telah menyiapkan tempat khusus bagi para UKM

binaan yang ada di Jatim,” katanya.

Adapun barang-barang yang akan ditampilkan para UKM diharapkan masih ada

unsur budaya Jawa, seperti penjualan kain batik, kerajinan tangan, makanan, dan

lainnya. Adapun peserta dalam festival tersebut diambil dari beberapa daerah di Jatim.

“Kami juga mengundang para seniman dari Jawa Tengah untuk ikut meramaikan

festival kali ini,” katanya.

(Sumber : antaranews.com, Kamis, 11 Oktober 2012)

Berdasarkan bacaan di atas, kerjakan soal-soal di bawah ini!

1.

Jelaskan bentuk interaksi asosiatif yang terjadi

dalam kegiatan festival budaya

tersebut!

2.

Jelaskan peranan festival budaya tersebut dalam kegiatan ekonomi masyarakat!

3.

Ketua

pelaksana Priyo Setia Budi mengatakan bahwa gelar festival merupakan

upaya melestarikan budaya-budaya Jawa yang nyaris terkikis perkembangan

zaman. Festival budaya juga merupakan media membangun karakter bangsa.

Jelaskan maksud pernyataan tersebut!

4.

Untuk mencontohi

kegiatan tersebut, tuliskan ide menyelenggarakan kegiatan

festival budaya di lingkungan tempat tinggalmu! Tuliskan bentuk festival yang

kalian rencanakan, siapa saja yang terlibat, serta apa tujuan penyelenggaraan

festival tersebut!

134 Kelas VIII SMP/MTs

Bangsa Indonesia memiliki keragaman sosial budaya yang sangat potensial

sebagai modal pembangunan nasional. Keragaman suku bangsa, bahasa, budaya,

dan agama dimiliki masyarakat di berbagai daerah. Kemerdekaan Indonesia menjadi

modal penting dalam mengelola keragaman sosial budaya demi pembangunan

nasional. Apakah kalian telah memahami bagaimana peran dan fungsi keragaman

sosial budaya tersebut dalam pembangunan nasional? Apakah kalian telah memahami

peranan kelembagaan dalam mengelola keragaman sosial budaya tersebut? Apabila

kalian telah menguasai materi yang dipelajari pada tema ini, kalian dapat mendalami

dengan menambah buku bacaan atau sumber-sumber lainnya.

Refleksi dan Tindak Lanjut